Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Proses ini memakan waktu hingga berjuta-juta tahun. Sebelum bumi dihuni oleh manusia, di kepulauan Indonesia hanya terdapat flora dan fauna yang masih sederhana.
Dengan adanya evolusi bumi yang terjadi secara terus-menerus, berbagai bentuk kehidupan mulai dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi dan iklim alam. Oleh kerena itu, makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang sampai saat ini.
Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari tentang proses evolusi bumi. Secara tidak langsung, proses tersebut sangat berkaitan dengan proses terbentuknya kepulauan Indonesia. Untuk memahami proses terbentuknya kepulauan Indonesia, mari kita simak pemaparan materi berikut ini.

Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas sekitar 1,9 juta km. Indonesia disebut negara kepulauan kerena negara ini memiliki jumlah pulau hingga 17.508 pulau.
Namun, dulunya negara ini bukan merupakan sebuah negara kepulauan. Hal tersebut dikarenakan dulunya pulau-pulau Indonesia masih menyatu dengan benua asia.
Awal mula terbentuknya kepulauan Indonesia sudah dimulai sejak 50 juta tahun lalu. Namun, proses utama pembentukannya berlangsung sekitar 2 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Rentang waktu ini disebuat sebagai periode Quaternary.
Sekitar 1 juta tahun yang lalu, pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Borneo (sekarang disebut dinamakan pulau kalimantan) masih menyatu dengan Semanjung Asia. Pada masa itu, wilayah yang masih saling menyatu ini disebut dengan Paparan Sunda.
Akibat dari proses evolusi bumi yang terjadi secara teru-menerus, bentuk permukaan bumi terus berubah. Termasuk wilayah Paparan Sunda yang kemudian terpecah menjadi berbagai pulau yang sekarang telah membentuk kepulauan Indonesia.

Teori Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Sebelum kita membahas tentang teori terbentuknya kepulauan Indonesia, mari kita bahas mengenai teori pembentukan benua di planet Bumi. Menurut beberapa ahli, terdapat dua teori yang menjelaskan proses terbentuknya benua.
1. Teori Continental Drift
Teori Continental Drift merupakan teori yang terpatok pada pergerakan kontinen atau benua. Teori ini menjelaskan bahwa semua benua dulunya menyatu menjadi satu daratan yang utuh. Kemudian, daratan yang luas tersebut mengalami pergeseran satu sama lain. Hal ini dapat terjadi karena aktivitas formasi atau pembentukan susunan yang terjadi di dasar bumi.
Akibat dari aktivitas tersebut, benua yang mulanya utuh mulai bergerak menjauh satu sama lain yang kemudian terpisahkan oleh lautan dan samudera.
2. Teori Plate-Tectonic
Teori Plate-Tectonic (lempeng tektonik) merupakan teori yang menjelaskan proses terbentuknya benua berdasarkan aktivitas lempeng tektonik.
Pembentukan benua terjadi karena pergerakan aktif dari sejumlah gunung berapi yang menyebabkan adanya gempa tektonik dengan getaran sangat dahsyat. Getaran tersebut mengakibatkan terbelahnya daratan utuh menjadi beberapa benua.
Kembali lagi ke teori terbentuknya kepulauan Indonesia.
Menurut para ahli, posisi pulau-pulau di Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma perut bumi. Ketika terdapat celah, magma tersebut kemudian keluar dalam bentuk larva cair.
Larva cari telah keluar akan membentuk menjadi batuan beku atau kerak karena faktor perbedaan suhu. Kerak ini selalu bergerak akibat mendapat tekanan magma dari perut bumi secara terus-menerus atau disebut sebagai aktivitas tektonik. Akibatnya, wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis menjadi sangat aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.
Tidak hanya itu, aktivitas ini akan mengakibatkan keadaan wilayah di Indonesia akan selalu berubah-ubah.

Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Terdapat berbagai sudut pandang berbeda mengenai proses terbentuknya kepulauan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Proses Geologis
Terbentuknya kepulauan Indonesia terjadi karena proses endogen dan proses eksogen.
Proses endogen adalah proses pembentukan alam akibat dari aktivitas bumi. Contohnya adalah letusan gunung berapi dan gempa bumi yang berdaya sangat dahsyat.
Aktivitas ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi yang berdampak pada longsornya daratan yang keadaannya sudah tidak terkondisi dengan baik. Biasanya, daratan yang longsor tersebut akan terisi olah air dan akan membentuk sebuah sungai, danau, bahkan lautan.
Sedangkan proses eksogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari luar aktivitas bumi. Contohnya antara lain iklim, angin, hujan dan perubahan temperatur batuan yang berdampak pada pelapukan.
2. Proses Tektonik Lempeng
Semua lempeng bumi akan selalu bergerak menjauh dari pusatnya. Akibatnya akan selalu terjadi pergerakan pada permukaan bumi serta mengakibatkan munculnya pulau baru. Proses pembentukan kepulauan Indonesia ini dapat dilihat dari munculnya beberapa pulau yang berada di sepanjang Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
3. Proses Tektonik Kepulauan
Kepulauan Indonesia sangat erat kaitannya dengan proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasi, wilayah Indonesia terbentuk dari tiga pergerakan lempeng besar. Lempeng tersebut meliputi lempeng Pasifik di bagian barat, lempeng Samudra Hindia di bagian selatan dan lempeng Asia di bagian utara.
Ketiga lempeng ini sangat mudah bergerak. Akibatnya seringkali mengakibatkan gempa bumi bersekala kecil hingga bersekala berat.

Kesimpulan

Dilihat dari posisinya, kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api magma dan terbentuk dari pergerakan tiga lempeng besar. Hal tersebut mengakibatkan wilayah Indonesia sering mengalami letusan gunung berapi dan gempa bumi. Oleh karena itu, aktivitas alam tersebut menyebabkan beberapa hal, yaitu.
  1. Wilayah Indonesia mengalami perubahan geomorfologi.
  2. Terbentuknya pulau-pulau baru.
  3. Sering terjadi tanah amblas dan pergeseran tanah.
  4. 4. Adanya perubahan topografi permukaan di Indonesia.