Big Bang adalah sebuah peristiwa awal mula terbentuknya alam semesta. Teori Big Bang ini dikemukakan oleh para ilmuan berdasarkan dari kajian ilmu kosmologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur dan sejarah alam semesta.
Mengenal Lebih Jauh Teori Big Bang
Ada banyak teori yang menjelaskan tentang peristiwa terbentuknya alam semesta yang luas ini. Salah satu teori ilmiah yang paling populer adalah teori Big Bang atau yang biasa disebut dengan teori Dentuman Besar atau Ledakan Dahsyat yang dalam Bahasa inggris disebut The Big Bang. Salah satu ilmuan yang mengemukakan pendapat teori ini adalah Stephen Hawking (Inggris).
Teori ini menyatakan bahwa mulanya alam semesta berbentuk gumpalan gas yang sangat panas dan padat. Gumpalan padat tersebut suatu saat meledak dengan kekuatan dentuman yang amat dahsyat karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Dentuman dashyat inilah yang dinamakan dengan Big Bang.
Akibat dari ledakan ini, materi-materi hasil ledakan menyebar ke berbagai penjuru dengan kecepatan yang sangat tinggi. Materi-materi ini kemudian berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan tekanan yang sangat tinggi, yang akhirnya membentuk bermacam-macam benda angkasa yang bertebaran di seluruh jagat raya. Benda-benda angkasa tersebut meliputi meteroit, planet-planet, matahari, bintang-bintang, tata surya dan galaksi.
Planet bumi kita ini adalah salah satu hasil dari Big Bang dari seluruh benda-benda angkasa yang bertebaran di seluruh penjuru alam semesta.
Luas Alam Semesta
Big Bang membuat materi-materi alam semesta bertebaran ke seluruh penjuru ruang jagat raya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dengan begitu, terciptalah ruang alam semesta yang berbentuk seperti sebuah bola.
Jika dilihat menggunakan teleskop Mount Wilson, luas alam semesta ini memiliki radius hingga 500 juta tahun cahaya. Ukuran tersebut bukan merupakan ukuran asli luas alam semesta kita. Itu hanyalah batas pengetahuan manusia dalam mengetahui luas alam semesta ini. Kemungkinan ukuran alam semesta jauh lebih besar dari itu.
Alam Semesta Terus Berkembang
Sebelum kita memahami meteri ini, kita harus sedikit mengingat tentang gaya gesek, hukum gravitasi dan hukum newton 1. Kita tentu sudah tahu bahwa di luar angkasa gaya gravitasi hampir bernilai nol dan hampir tidak ada gaya gesek di sana. Hal tersebut membuat benda ruang angkasa bergerak leluasa di sana.
Ledakan Big Bang menghasilkan gaya dorong yang sangat kuat dari pusat ledakan yang membuat meteri-meteri ledakan bergerak ke segala penjuru. Karena gaya tidak ada gaya gravitasi dan tidak ada gaya gesek di ruang angkasa, materi-materi ini lebih leluasa dalam bergerak menjauhi titik pusat ledakan.
Alam semesta yang selalu berkembang tidak lepas dari hukum newton 1.
Bunyi Hukum Newton 1: “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”.
Dari bunyi hukum newton 1 tersebut, materi-materi ledakan Big Bang akan terus bergerak menjauhi pusat ledakan karena di ruang angkasa tidak ada gaya yang menghentikan pergerakannya. Jadi, dapat diibaratkan alam semesta ini seolah-olah seperti balon yang selalu di tiup.
Teori alam semesta yang terus berkembang ini dipaparkan oleh Lemaitre pada tahun 1927. Ia memaparkan pengamatannya bahwa semua galaksi dan gugus bintang menjauhi titik pandang kita di bumi. Pengematan tersebut menjadikan kesimpulan bahwa alam semesta kita selalu berkembang setiap saat.