Perlu kalian tahu, baterai
yang menemani hidup kita selama ini merupakan sebuah pengembangan konsep dari pengaplikasian
sel galvani. Mulai dari baterai HP, baterai laptop, aki motor dan baterai yang
lainnya. Lalu, apa itu sel galvani? Temukan jawabannya di bawah ini.
Pengertian Sel Galvani
Sel Galvani atau disebut
juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya
energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. Sel galvani juga dapat diartikan
sebagai rangkaian sel elektrokimia yang terdiri dari dua logam disambungkan
dengan jembatan garam yang memanfaatkan reaksi redoks dari kedua logam tersebut
untuk menghasilkan arus listrik.
Pada dasarnya, energi
listrik yang di hasilkan sel galvani dihasilkan oleh transfer elektron dalam
reaksi redoks. Energi listrik atau arus yang dihasilkan dapat dikirim ke
sirkuit, seperti pada televisi, bola lampu atau perangkat lainnya.
Sejarahnya, Pada akhir
abad ke-18 ilmuwan Italia bernama Luigi Galvani menemukan kejadian yang cukup
menarik. Seekor katak yang mati ketika di kakinya masing masing diletakkan
logam berbeda (seng dan tembaga) secara bersamaan, ternyata kaki katak yang
sudah mati tersebut bisa bergerak. Sejak itulah muncul istilah galvanism yang
menjadi awal mula terciptanya sel galvani.
Cara Kerja Sel Galvani
Sel
galvani terdiri dari dua elektroda logam yang masing-masing dicelupkan dalam
larutan garam atau larutan elektrolit dari masing-masing logam tersebut.
Untuk Lebih jelasnya simak ilustrasi rangkaian sel galvani berikut.
Jika
logam seng (Zn) dicelupkan sebagian dan ada kontak dengan ZnSO4 (larutan garam
dari Zn) dihubungkan dengan logam tembaga Cu yang dicelupkan sebagian ke dalam
larutan CuSO4 (larutan garam dari Cu) melalui sebuah kawat penghantar dan
diantara kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam yang berisi
larutan lektrolit maka akan terjadi beda potensial dan akan timbul aliran
listrik. Itulah definisi dari sel galvani.